Selasa, 27 Maret 2012


Di samping peluncuran yamaha fino..ternyata yamaha ngejual helm juga bro…spesial pengendara fino…
Helm ini di jual terpisah dengan unit mio fino..Namun uniknya desain helm half face itu menyesuaikan tema grafis Mio Fino yakni 3 model helm Fino Fashion yang tersedia 2 warna (pink dan blue), helm Fino Classic 2 warna (black dan red), helm Fino Sporty 3 warna (Fino Sporty black/ red, white/red, dan white/blue) yang bisa di dapatkan di diler resmi Yamaha. 
Sesuai target untuk anak muda,helm ini di targetkan penjualan 10rb/ bulan.helm ini sudah SNI ,dengan kaca yang mudah di bersihkan, pasalnya helm Mio Fino dikembangkan dengan konsep Clean, Safety dan Comfort,.harga yang di jual untuk helm ini sebesar 290 ribu.mahal juga ya kalo menurut saya bro..harga segini mah dapat helm fullface  ..tapi namanya juga di peruntukan buat cewek..masa pake fullface cewek..ribet lah  ..


Minggu, 25 Maret 2012

Agiva


TARAKAN – Diwajibkannya produk ber-SNI sejak tahun 2009 telah mendongkrak penjualan helm baik pasar domestik maupun manca negara.

Marketing & Operation Manager PT Tara Kusuma Indah Wilayah Jatim, Bali, NTT, dan Papua, Chandra Limantara mengakui semenjak diberlakukan wajib SNI tahun 2009 lalu, terjadi peningkatan penjualan helm sekitar 30%-40%. Namun bukan berarti tidak ada kendala yang dihadapi. Maraknya SNI ilegal sempat menggerus penjualan helm di wilayah Jawa Timur, NTT, Papua, dan Bali.

“Kendala-kendala yang kami hadapi adalah maraknya SNI palsu. Itu menggerus penjualan kami sampai 60%. Kalau mereka tidak ada, pertumbuhan penjualan kita mungkin bisa 40% lebih,”katanya, Kamis (24/11).

Menurut Chandra, rata-rata di wilayah kerjanya meliputi Jawa Timur, NTT, Papua, dan Bali tiap bulan sekitar 200 ribu helm terjual mengikuti trend penjualan motor. Sementara, Jatim memberi kontribusi penjualan sekitar 40%, sisanya tersebar di Bali, NTT, Papua, Sulteng, Lombok, dan daerah-daerah di Indonesia Timur. “Secara nasional, Jawa Timur memberikan kontribusi sampai 50%,”sambung Chandra.

Selain pasar domestik, pasar manca negara juga tidak kalah bersaing dengan pasar lokal. Chandra menyebutkan, ekspor helm dari Indonesia tersebar ke negara-negara di Eropa, Amerika, Brazil, dan Australia.

“Volume ekspor sampai 15 ribu per bulannya. Dengan adanya krisis, helm kita yang diekspor ke negara-negara Eropa dan Amerika permintaannya lebih banyak karena disana helm kita lebih murah dan juga SNI produk kita diakui. Kira-kira pertumbuhan ekspor 7%-10% dari tahun lalu,”ungkapnya.

Mengenai harga, helm produk lokal sangat kompetitif. Helm merk Hiu antara Rp80ribu-Rp 90 ribu, BMC kisaran Rp100 ribu-Rp200 ribi, MDS Rp200 ribu-Rp300 ribu, dan KYT serta INK adalah merk yang banyak diekspor. Harganya berkisar Rp300 ribu-Rp1,5 juta.

Dia menambahkan, di manca negara standardisasi produk dari Indonesia (SNI) harus bersaing dengan standardisasi negara lain agar bisa diakui. Diantaranya adalah DOT yaitu standardisasi dari Amerika, E2205 standar dari Eropa, dan SNCLL standar dari Jepang.

“Kita akan terus pacu penjualan dengan memenuhi pasar ekspor sehingga produk kita bisa bersaing,”ujarnya.